Hari ini tanggal 22 Nopember 2017. Tak seperti biasanya, matahari muncul dengan sedikit malu-malu. Terang tapi tak seterang musim panas. Awan masih bergelayut di langit dan menghalangi matahari untuk bersinar. Tapi semangat seterang mentari, segagah matahari yang memiliki suhu panas 15 juta kelvin (lebay!!!) Nyatanya semangatnya cukup besar untuk menyelesaikan satu bagian SOP.
Seperti biasa, pukul 07.30 sudah duduk manis di meja kerja berukuran sekitar 170an x 75 an. Persisnya berapa saya pun tidak tahu karena tidak pernah mengukurnya secara langsung. Ritual pertama di meja kerja biasanya menyalakan komputer, buka chrome, ketik gmail atau facebook, buka joox atau youtube, pasang headset, lalu surfing. Ritual itu terbukti menaikkan mood di pagi hari. Hanya sekedar mendengar musik ringan, bersenandung lirih, mengetik diari, cukup ampuh membuat sisa hari itu lebih bersemangat dan produktif. Tidak percaya? coba sendiri.
Sudah bermain kata-kata dalam prosedur yang dituangkan, membuat anteng sendiri. Dengan bermodalkan semangat tinggi, akhirnya saya berhasil menyelesaikan satu bagian SOP yang tersendat-sendat akibat semangat yang naik-turun. Sama seperti matahari yang muncul-tenggelam sesuka hati.
Target penyelesaian prosedur bisa digenjot lagi. Bermodalkan semangat tadi itu, saya kembali menetapkan target pengerjaan. Semoga kali ini bisa selesai sesuai target. Karena tidak ada yang peduli sebenarnya, kecuali saya yang kerepotan mengendalikan sistem yang ada tanpa adanya prosedur yang jelas. Prosedur ini oleh saya untuk kita semua. Seperti semboyan sebuah koran nasional, dari kita oleh kita untuk kita. Hanya saya mengubah dari kita menjadi dari saya. Karena jelas, yang mengerjakannya hanya saya tanpa ada imbalan apapun dan paksaan siapapun dan bantuan siapapun. How superpowernya saya, kan kan kan!!! Ini bukan sombong, catat, hanya rasa kesal yang sedikit terobati dengan menuliskan setiap senti kekesalan dalam bentuk tulisan. Karna hanya tulisan yang dengan setia mendengar, menyimak, dan menuangkan secara leluasa apapun yang tak mampu diucapkan.
Besok, akan ada cerita lain dengan kondisi yang mungkin sama atau berbeda. C u tomorrow, semoga tidak padat pekerjaan jadi kita bisa ketemu hey tulir (tulisan irani).
No comments:
Post a Comment