Wednesday, July 28, 2010

Wanita Karir (2)

Menyambung artikel sebelumnya, melihat wanita sebagai wanita karir beserta semua kesulitan dan kerepotan membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan. Bagaimana sebenarnya seorang wanita menghilangkan atau sedikit nya mengurangi kerepotan dan kesulitan-kesulitan tersebut. Kita perjelas dengan merinci satu per satu solusi yang ditawarkan, diantaranya :
1. Mencari pembantu atau orang terdekat yang dipercaya untuk mengasuh anak, paling tidak memberikan kesempatan kepada si ibu untuk istirahat sebentar di rumah.
2. Membuat jadwal yang jelas dan teratur untuk membatasi waktu di rumah dan menyusun jadwal di luar rumah. lebih memprioritaskan keluarga dibanding hal-hal yang gak penting di luar rumah.
3. Peran serta suami dalam menyelesaikan pekerjaan rumah. Komunikasi dan kerja sama yang baik akan mengurangi perasaan kesal yang diakibatkan kerepotan-kerepotan tersebut.
4. Luangkan sedikit waktu untuk diri sendiri. Ini sangat penting, karena jika kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang akan menemukan kejenuhan sehingga perlu dibuat waktu khusus untuk mengembalikan semangat kembali.
5. Berolahragalah secara rutin. Olahraga memberikan efek rileks dan kesegaran pada tubuh setelah beraktifitas.
6. Biasakan untuk menjalin komunikasi dengan seluruh anggota keluarga
7. Mengikut sertakan anggota keluarga lain dalam mengatasi pekerjaan rumah dan menyesuaikan dengan usianya
Kekompleksan dan kerepotan itu muncul karena waktu yang tersedia untuk mengurus rumah terkadang bentrok dengan keharusan menjalankan tugas yang lain. Sehingga menimbulkan perasaan kesal dan rasa ingin marah2....
Harus ekstra sabar dalam menghadapi semuanya... ayo para ibu, jika merasa sudah maksimal tetapi merasa belum dihargai, jangan khawatir karena pahala yang Alloh berikan lebih besar dari apapun di bumi ini... :D
Chayo Ibu....

Monday, July 19, 2010

Wanita Karir

Permasalahan timbul dimana dan kapan saja... begitu pula pada wanita... mereka menemui banyak kesulitan dalam mengatur semua kegiatan agar sesuai dengan porsinya dan dapat sejalan dengan situasi dan kondisi yang ada. Pembahasan wanita ini dikhususkan pada wanita yang bekerja sebagai kantoran ato di perusahaan2 tertentu ato mencari penghasilan di luar rumah. Permasalahan yang kerap kali muncul, antara lain :
1. Jadwal yang terlalu padat, sehingga menyita waktu dan memberikan tekanan baik mental maupun raga dalam menjalani rutinitas tersebut.
2. Kondisi keluarga yang tidak memahami betul posisi wanita sebagai ibu dan pekerja pada sebuah perusahaan.
3. Anak yang terlalu kecil untuk ditinggal2 sehingga memicu emosi dan membuat pikiran tidak tenang bahkan membuat si anak merasa di tinggalkan dan menganggap ibu tidak memperhatikan.
4. Kondisi eksternal. Seorang pengasuh anak sangat membantu dalam pengerjaan pekerjaan sehari2. ini dibuktikan dengan pembagian kerja yang jelas, sehingga pekerjaan rumah yang sifatnya umum dapat terbantu dengan adanya pengasuh tersebut.
5. Ketika pengasuh ato house keeping pulang kampung, ini akan sangat merepotkan karena yang tadinya pengerjaan rumah dilakukan bersama2, sekarang harus dikerjakan sendiri dengan waktu yang terbatas sedangkan anak belum mengerti betul situasi dan kondisi si ibu sebagai wanita yang bekerja di laur rumah alias wanita karir.
Sedikit kilasan mengenai permasalahan tersebut harus diwaspadai dan disiasati bagaimana agar semua hal tersebut tidak menjadikan bumerang bagi kelangsungan si ibu dalam menjalankan semua aktifitasnya baik di rumah maupun di luar rumah.
Untuk pembahasan mengenai solusi nya... kita sambung ke artikel selanjutnya ya...
c u next page...

Friday, July 16, 2010

Problemo


'hidup tuh sudah sulit jangan dipersulit', nikmati saja... salah satu penggalan yang jadi seloganku tuh, mengutip dari obrolan ringan dengan rekan2 sejawat dulu waktu zaman amburadul, hehe...
mengingat umur yang sudah semakin dewasa, cie cie, ehm... :D masalah juga semakin kerap datang, tapi terkadang prasangka dan fikiran yang membuat hal kecil bisa menjadi besar dan hal besar semakin membeludak..
wah banjir dah kalo dah kaya gitu, haha...
pada intinya permasalahan tuh bukan dari besar kecilnya masalah itu, tapi bagaimana hati dan pikiran mengontrolnya. tergantung pilihan, mau besar ato kecil itu bisa menjadi bahan pertimbangan. ada beberapa tips menhadapi masalah, mungkin akan sedikit membantu :
1. mencoba melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda, mungkin keputusan ato cara pandang nya terlalu subjektif dan malah membuat masalah semakin rumit dan tak terkendali
2. menelusur sumber permasalahan, ada kemungkinan masalah itu timbul hanya dari diri sendiri dan tidak dipandang masalah oleh lawan yang menjadi sumber masalah dari pikiran kita
3. mencari solusi yang tepat dengan mempertimbangan baik dan buruk nya, coba mencari solusi dengan kepala dingin dan dalam kondisi yang memungkinkan untuk bertukar pikiran satu dengan lainnya. tidak mengandalkan emosi, karena dengan emosi masalah bisa menjadi lebih besar dan malah merembet ke hal2 lain
4. jika masalah tidak kunjung selesai, coba mencari penengah. orang tua ato guru2 agama bisa menjadi jembatan penghubung dengan memberikan solusi2 ato petuah bagi para pelaku masalah tersebut
5. lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. semua masalah hanya berasal dari-Nya. oleh karenanya, bisa sangat membantu dan merupakan prioritas paling utama untuk setiap pelaku masalah (orang2 yang terlibat dengan masalah) untuk lebih mengikhlaskan semua masalah dan menyerahkan semua masalah hanya kepada-Nya. Insya Alloh perasaan dan fikiran akan lebih tenang.
Masalah tuh terkadang hanya bersumber dalam diri kita, berusahalah untuk menyampaikan perasaan dengan lebih lembut. Cara komunikasi yang baik bisa meredam emosi yang meluap2 dan terkadang bisa membuat masalah itu lenyap dengan sendirinya...
welcome to the jungle, seperti hutan yang siapa lebih kuat dia yang berkuasa, seperti itulah menyelesaikan masalah, siapa yang mampu menyesuaikan keadaan dengan masalah maka akan semakin terkendali semua masalah yang ada.
selamat menikmati hidup... semoga harimu menyenangkan.
jika ada yang punya tips and trik silahkan menambahkan..!!

Kembali ke Titik 0

Siang ini, saya membaca tulisan seorang guru (anggap saja begitu). Meskipun tidak pernah bertegur sapa dan beliau hanya mengenal saya sekali...