Wednesday, December 27, 2017

Liburan di Garut

Halo tuliiir.. seminggu tidak bersua melewati hari libur.
Libur tlah usai libur tlah usai, hore hore hore...
Kemarin kami berlibur ke bandung dilanjut ke garut. Sebenarnya ke bandung bukan dalam rangka liburan beneran. Ada sebuah accident yang membuat kita akhirnya harus pergi ke bandung. Nenek jatuh dan harus dapet perawatan intensif. Kejadian bukan kecelakaan yang maha dahsyat, hanya jatuh terpeleset tapi karena nenek yang sudah sepuh jadi kecelakaannya menjadi kejadian yang super perlu perhatian intensif. Setelah pemeriksaan lebih lanjut ternyata semua baik-baik saja. Lega, nenek kami tinggal dalam masa pemulihan.
Sebelum pulang, kami menyempatkan mampir ke alun-alun bandung. Melihat dan mengamati pemandangan sekitar. Mengantar anak-anak bermain-main di taman kota. Sungguh obat mujarab buat kekangenan saya selama ini. Lumayan mengobati rasa kangen yang menggelayut beberapa pekan terakhir ini.
Setelah Alun-alun, kami melanjutkan rencana liburan kami ke Garut. Tempat yang tidak terlalu jauh dan bagaimanapun kalau mengunjungi tempat baru akan memunculkan perasaan segar dan senang. Anak-anak menikmati waktu kita disana karena Sampireun menyediakan banyak spot untuk anak-anak bermain. Kita mengunjungi beberapa tempat di sekitar resort, salah satunya yaitu Kamojang. Sebelum pulang kami juga mengunjungi Darajat Pass, sekedar hanya memenuhi kepenasaranan saja.
Liburan kali ini terasa puas sekali. Anak-anak senang, orang tua juga senang. Kami sampai membuat permainan ala adventure2 begitu, dibagi dua tim dan bertemu di satu titik yang ditentukan.
Lain kali kita mau kemana lagi y? Can't hardly wait our next holiday.

Tuesday, December 19, 2017

My Converty

Today, Im back with my converty. Novel bakal menemani seharian ini. Teman tapi Menikah 2 dan Novel nya Agatha Christie, Murder on The Orient Express. Kalau nampak sekilas sih kayanya bakal seru. Tidak tahu kalau sudah didalami. Apapun kan seperti itu, penampakan dan pencitraan bisa berbanding terbalik dengan kenyataan.
Beberapa hari belakangan ini, saya sempat oleng, hilang keseimbangan, bahkan hilang kesadaran yang menyebabkan perasaan melayang dan nyaman. Entah itu diakibatkan oleh klimaks dan telah sampai pada anti klimaks atau memang sudah saatnya berbalik arah dan Alloh tunjukkan jalan kembali. Apapun itu, tapi perasaan sekarang ini datar dan netral. Tidak ada gejolak apapun, tidak ada keinginan apapun. Mungkin ini yang dirasakan para pupuhu terdahulu hingga akhirnya memutuskan untuk berlaku netral dan cukup tau diri untuk berjalan tanpa semangat yang jelas. Berjalan tanpa alas, berjalan tanpa tujuan, hanya sekedar berjalan asal ada fulus yang mengalir.
Tumbuhan saja menjalar menuju matahari, hewan saja berburu untuk mendapatkan makanan. Masa selevel manusia cukup berdiam diri saja tanpa ada usaha apapun. Cukup puas dengan pencapaian dahulu dan saat ini tanpa ada keinginan yang lebih tinggi. Positifnya, mungkin mereka lelah. Sama halnya dengan saya. Mungkin mereka tidak cukup kuat menembus tembok yang selama ini sudah dibangun. Mungkin kakinya kurang kuat menancap sehingga membuatnya oleng dan akhirnya cukup bertahan dengan keadaan sekarang.
Segala kemungkinan bisa saja terjadi. Tidak ada yang pasti dalam hidup ini. Semua penuh dengan rahasia. Manusia hanya perlu berpositif ria. Positif berfikir, positif memandang hidup, positif berucap, sehingga menjadikan perilakunya positif dan lingkungannya positif.
Seperti kemarin, hari inipun saya hanya berujar tak tentu arah.
Kita akan kembali membangun budaya positif disini.
Jangan mengenal kata menyerah.
Semua dimulai dari sini, saat ini.
Apapun bisa.
Titik.

Monday, December 18, 2017

Miss Me a Lot

Hai tuliiiir... miss me? yess, off course. You gonna miss me a lot, as miss as I do to you.
Waktu bergulir begitu cepat. Setiap hari adalah lompatan yang dilalui, bertemu kerikil, batu tajam, pasir, gundukan tanah, bahkan hanya semilir angin, semua sudah terlalui dengan sempurna. Tidak ada yang terjadi diluar kendali kontrol Yang Maha Mengendalikan.
Peralihan masa merupakan sebuah roller coster yang melalui rel yang jelas. Kadang naik, kadang turun, semua sudah biasa. Semua terjadi seperti orang makan, menyuap suapan pertama dilanjut suapan kedua begitu terus sampai suapan terakhir. Sama halnya melihat sebuah masalah, lahap saja, kamu akan sampai pada suapan terakhir, dengan atau tanpa disadari.
Begitulah memandang hidup itu, tidak semua hal berat dianggap berat, tidak semua hal kecil dianggap kecil. Berat bisa dianggap ringan jika kau anggap semua ringan, ringan bisa berasa berat jika terus bergelayut dan tertanam dalam pikiran. Apapun bagaimana kau memandangnya. Bisa kecil bisa besar, bisa luas bisa sempit. Everything on your mind.
Kebesaran hatimu yang membuat masalah besar menjadi kecil, keluasan pikiranmu yang membuat perasaan sempit menjadi lapang. Apapun bisa dilakukan. Ambang batas sakit setiap orang berbeda, tidak bisa disamakan. Semakin besar pohon tumbuh, akan semakin besar angin berhembus.
Camkan itu tulir!!!
Senang sekali rasanya, setiap hari ada yang menunggu, Ya kamu tulir, mau mendengar setiap kata yang ingin tercurah, setiap ungkapan keresahan. Mudah sekali.
C U tomorrow... bye..

Tuesday, December 12, 2017

Birokrasi itu Tidak Ada Disini

Hai tuliiiir... hari-hari yang sangat membosankan. Membayangkan esok hari aja rasanya sungguh mengesalkan. Bisa dibayangkan bagaimana semuanya harus dilalui dengan penuh tekanan.Rasanya pengen lari dan tak kembali.
Saya membaca sebuah jawaban mahasiswa mengenai birokrasi indonesia. Pertanyaannya, bagaimana birokrasi di Indonesia dan permasalahannya. Banyak anak yang menjawab tentang sebuah birokrasi memiliki permasalahan dalam hal pengambilan kebijakan, prosedur yang tidak jelas, sumber daya manusia yang kurang kompeten, dan masing banyak hal lain yang diungkapkan. Secara teoritis, semua orang faham akan birokrasi pemerintahan. Secara praktek, mereka tidak luwes dan cenderung abai terhadap pemahamannya.
Unsil memiliki segudang masalah birokrasi yang perlu dipecahkan. Bukan hanya di level pimpinan, tetapi juga di level bawahan. Setiap orang belum faham dengan kedudukan, tugas dan fungsinya. Tidak setiap permasalahan diselesaikan melalui level pimpinan, beberapa masalah kecil cukup diselesaikan di level bawah. Sehingga akan membuat organisasi berfungsi dan berkembang dengan leluasa. Bisa dibayangkan, masalah kecil setingkat uang makan saja harus diselesaikan oleh pimpinan setingkat Wakil Dekan atau Dekan. Terus bagaimana kabarnya kepala bagian, kepala subbagian? Sebuah delegasi tugas dan tanggung jawab bisa membuat organisasi kuat. Melalui pemenuhan fungsi setiap bagian, organisasi bisa lebih berkembang dan menjadikan strukturnya lebih kuat.
Pantas saja, sekian lama berdiri Unsil belum sampai kemana-mana. Masih meributkan uang makan, absensi, recehan-recehan lain yang sebenarnya tidak perlu menjadi masalah besar. Bagaimana dengan penekanan tentang penelitian, standar pengajaran, dan bentuk pengabdian kpd masyarakat yang lingkup nya lebih besar? Apa tidak kelimpungan, terjerat pada stigma negatif dan pemikiran sempit sebuah perubahan. Orang yang tidak bisa menerima perubahan sama dengan orang yang menolak berkembang. Menolak bersaing dengan orang-orang yang (kemungkinan) lebih kompeten dibanding dirinya. Paradigma kolot dan lebih bersifat kedaerahan merongrong pemikiran positif yang muncul sehingga memunculkan pikiran dan perilaku negatif.
Entah berapa lama yang dibutuhkan untuk membangun lingkungan positif. Dari sini, saya bisa melihat bahwa orang yang sudah mengalami hidup di kota atau negeri entah berantah cenderung memiliki pemikiran terbuka dan lebih modern ketimbang orang yang berdiam di kotanya. Hal tersebut membuat pemikirannya menjadi konservatif dan kolot. Mengapa demikian? Orang yang pernah merantau, mengalami satu fase culture shock dimana seseorang berjuang mencoba beradaptasi dengan lingkungan baru dan berusaha keluar dari belenggu kedaerahannya. Tentu saja, situasi tersebut dapat mengalahkan ego, memunculkan mental yang lebih kuat, dan pertahanan diri yang lebih besar. Orang yang tidak kuat menghadapi situasi tersebut akan kembali ke daerahnya dan mentalnya terkurung dalam situasi kedaerahannya.
Semakin lama, bahasannya semakin tidak berujung.
Intinya, kuatkan mental, kokohkan pendirian, dan bangun pemikiran positif yang memunculkan perilaku positif agar lingkungan menjadi positif.
Bye tuliir.. c u tomorrow. Miss me, yes?!

Sunday, December 10, 2017

Be Humble, as Always

Monday, bulan terakhir di tahun 2017. Menjelang akhir tahun menyisakan plot waktu yang bergerak perlahan. Seperti sebuah adegan slow motion, bulan desember diisi dengan segudang aktifitas yang menuntut untuk penyelesaian di akhir tahun. Masa yang bergerak, seakan-akan mengajak untuk menikmati semilir angin yang bergoyang tertiup angin sepoi-sepoi. Terdengar sangat klise, ketika setumpuk pekerjaan meronta-ronta untuk diselesaikan, sesaat itu pula pekerjaan itu meminta untuk ditumpuk dalam tumpukan berkas tak bertuan.
Tulir pasti kebingungan, apa yang hendak diceritakan, apa yang hendak disampaikan. Plot cerita yang tidak beraturan, rangkaian kalimat yang sulit dicerna.
Tidak ada apapun yang ingin disampaikan, hanya sekedar melepas sedikit penat yang bergelayut dalam pundak. Tidak ada apapun yang terjadi kecuali izinNya.
Love life and be humble..

Tuesday, December 5, 2017

Bualan di pagi hari



Hai tuliiiir.. bertemu lagi.. sekian hari ga ketemuu, kangen g? hehehe...
Beberapa hari ini banyak kejadian-kejadian diluar dugaan. Beberapa membuat terhenyak, beberapa lainnya membuat terharu, beberapa lagi membuat bernostalgia. Ada senang ada sedih, itu biasa. Hidup terus bergulir. Putuskan mau berada pada posisi mana, jangan patah harapan dan semangat karena hidup bukan hanya sekedar kata makan dan jalan-jalan.
Sudah sampe mana perang itu dikobarkan? sudah sampe abu terbang atau baru sampai bara api yang masih menyala? jangan hirau, semua proses tidak ada yang percuma. everything happens for a reason. Pahami dan resapi, setiap jalur kehidupan tidak ada yang terlalui dengan sia-sia. Putuskan apa yang menjadi keyakinanmu, berjalan pada akal dan hati nurani.
cukup untuk sementara, buku Ultimate U cukup mewakili kondisi akhir-akhir ini.
terima kasih..

Tuesday, November 28, 2017

Wednesday, 2017 29th November

Hai tulir... Happy daaay, good morning, selamat pagi, wilujeng enjing.. gmn kabarmu? pasti baik y..
Kemarin saya mengalami hari yang berat. Seharian in a bad mood, menjalani satu hari serasa seminggu. Memang tidak semua hari akan terlalui sama, bisa saja sekarang bahagia, besok tidak. Sekarang berjalan baik-baik saja, besok dilalui dengan sangat berat. Sama halnya denganku, sang paksu juga mengalami hari yang berat. Paksu mengalami beberapa dilema dan menyelesaikannya dengan meninggalkan kantor sebelum waktunya dan menyerahkan penyelesaian pekerjaan pada orang lain. Lain paksu lain, sebut saja namanya mawar, lain mawar. Mawar menjadi bulan-bulanan teman kantor karena status.
Seorang Pemandu Lagu bisa saja dipandang negatif karena statusnya, bukan dipandang dari dirinya. Secara sosial mungkin saja dia tidak bermasalah, tetapi ternyata lingkungan berpandangan lain. Status sebagai pemandu lagu menjadi hal penting dan sebagai dasar untuk menentukan kedudukannya di masyarakat. Pantaslah, jika cemoohan dan cacian datang dari mana saja dia mau.
Pemandu lagu bisa saja dipandang demikian, karena secara status yang melekat bermakna negatif. Bagaimana dengan status positif, misal seorang jaksa. Seorang jaksa bisa saja dipandang penjahat oleh lingkungan lain dikarenakan berbeda pandangan dan pendapat. Jaksa yang merangkap sebagai petugas KPK misalnya, pada lingkungan lain dia dianggap penjahat karena semua kasus korupsi terbongkar. Siapa yang bisa menyalahkan? tidak ada. Jaksa bertindak sebagai penegak hukum dan bertindak sebagai orang yang mengerti hukum, melakukan berbagai hal untuk memberantas berbagai macam korupsi yang melibatkan orang-orang tertentu. Coba balik proyeksinya. Jaksa akan menganggap pelaku korupsi sebagai penjahat dan pelaku korupsi akan menganggap jaksa sebagai penjahat. Semua tergantung dari titik mana kamu menilai. Jaksa tidak akan berhenti walau menghadapi berbagai macam ancaman. Pelakupun, mungkin, jika bukan karena kesadaran sendiri, tidak akan melepaskan semuanya hanya karena adanya petugas pemberantasan tersebut.
Bisa dipahami dimana letak perbedaannya? dimana letak kejanggalannya? kita mau berdiri digaris mana? ada putih ada hitam, ada kanan ada kiri. Semua pilihan ada di tangan anda. Paham kan tulir?
I stand for justice, itu pasti.
Jangan takut macan mengaum, takutlah pada harimau yang diam tertidur. Sekalinya bangun, apapun bisa terjadi.

Thursday, November 23, 2017

Friday 2017, 24th Nov

Hai tulir.. bagaimana kabarmu? baik kan? hanya selang sehari ga ketemu, rasanya cuma dua hari, hehehe... Kemarin, saya berkantor di perpustakaan. Masuk ke ruangan dengan bau bangkai tikus yang menyengat membuat kepala pusing. Tidak sampai setengah jam, saya menyerah dan membuat lapak sendiri di depan papan tulis perpustakaan. Setelah semua teratasi, saya kembali hanya untuk mengeprint dan melanjutkan aktifitas di kelas (mengajar).
Hari ini, saya masuk ruangan dalam kondisi hectic. Rencana serapan anggaran bulan Desember sudah melambai-lambai untuk dikerjakan. Bukan pekerjaan yang membuat kesal, respon sekitar terhadap pekerjaan yang membuat kondisi tidak nyaman. Bagaimana bisa, orang merasa terintimidasi dengan atasannya. Kalau menghadapi hal seperti itu, apa yang bisa dilakukan? Orang yang tidak bisa memposisikan diri, dimana dia berada dan berhadapan dengan siapa. Pantas dipertahankan atau tidak?
Pola pekerjaan harus segera diterapkan. Saya memprotes keras, seseorang yang bekerja tanpa job desk yang jelas, tanpa tahu kemana arah pekerjaannya. Tegaskan sekali lagi, output dan outcome terukur dan dapat dpertanggungjawabkan.
Hai tulir, cukup ya marah-marahnya. Besok temani lagi ya.. C U, muah.

Tuesday, November 21, 2017

Diary of 2017, 22nd Nov

Hari ini tanggal 22 Nopember 2017. Tak seperti biasanya, matahari muncul dengan sedikit malu-malu. Terang tapi tak seterang musim panas. Awan masih bergelayut di langit dan menghalangi matahari untuk bersinar. Tapi semangat seterang mentari, segagah matahari yang memiliki suhu panas 15 juta kelvin (lebay!!!) Nyatanya semangatnya cukup besar untuk menyelesaikan satu bagian SOP.
Seperti biasa, pukul 07.30 sudah duduk manis di meja kerja berukuran sekitar 170an x 75 an. Persisnya berapa saya pun tidak tahu karena tidak pernah mengukurnya secara langsung. Ritual pertama di meja kerja biasanya menyalakan komputer, buka chrome, ketik gmail atau facebook, buka joox atau youtube, pasang headset, lalu surfing. Ritual itu terbukti menaikkan mood di pagi hari. Hanya sekedar mendengar musik ringan, bersenandung lirih, mengetik diari, cukup ampuh membuat sisa hari itu lebih bersemangat dan produktif. Tidak percaya? coba sendiri.
Sudah bermain kata-kata dalam prosedur yang dituangkan, membuat anteng sendiri. Dengan bermodalkan semangat tinggi, akhirnya saya berhasil menyelesaikan satu bagian SOP yang tersendat-sendat akibat semangat yang naik-turun. Sama seperti matahari yang muncul-tenggelam sesuka hati.
Target penyelesaian prosedur bisa digenjot lagi. Bermodalkan semangat tadi itu, saya kembali menetapkan target pengerjaan. Semoga kali ini bisa selesai sesuai target. Karena tidak ada yang peduli sebenarnya, kecuali saya yang kerepotan mengendalikan sistem yang ada tanpa adanya prosedur yang jelas. Prosedur ini oleh saya untuk kita semua. Seperti semboyan sebuah koran nasional, dari kita oleh kita untuk kita. Hanya saya mengubah dari kita menjadi dari saya. Karena jelas, yang mengerjakannya hanya saya tanpa ada imbalan apapun dan paksaan siapapun dan bantuan siapapun. How superpowernya saya, kan kan kan!!! Ini bukan sombong, catat, hanya rasa kesal yang sedikit terobati dengan menuliskan setiap senti kekesalan dalam bentuk tulisan. Karna hanya tulisan yang dengan setia mendengar, menyimak, dan menuangkan secara leluasa apapun yang tak mampu diucapkan.
Besok, akan ada cerita lain dengan kondisi yang mungkin sama atau berbeda. C u tomorrow, semoga tidak padat pekerjaan jadi kita bisa ketemu hey tulir (tulisan irani).

Tuesday, November 7, 2017

Perebutan Pepesan Kosong

Hidup bukan hanya sekedar menghitung materi. Besar kecil materi hanya bersifat relatif. Berapa nilai yg bisa memuaskanmu hingga kau berhenti pada titik puas. Berapa besar pengorbanan untuk bisa membuatmu mendapatkan nilai materi yang cukup berdasarkan pemikiranmu. Semua sifatnya relatif. Bagaimana jika Tuhan sudah memberikan batasan nilai untuk pencapaianmu. Bagaimana kalau Tuhan menakdirkanmu menjadi orang dengan segala kesederhanaannya. Bukankah hidup lebih dari hanya sekedar hitungan nilai materi? Bagaimana dengan nilai berkah, bagaimana dengan hitungan sedekah, bagaimana dengan hitungan kesehatan dan ketenangan. Bukankah itu lebih besar nilainya dari hanya sekedar melihat recehan di tangan? Jiwamu lebih berharga dari apa yang bisa memberimu penghidupan dalam ragamu. Tanaman kebaikan menumbuhkan buah ranum dalam rentang waktu yg tdk sebentar. Tabungan kebaikan dan kebajikan sifatnya berlipat dan tidak akan hilang. Beda halnya dengan materi, sesuatu yg sifatnya fana akan menancap kuat dan tdk ada yg bisa mencabutnya. Nilai jiwa lebih berharga dr dunia yg bertebaran dimana2. Layaknya pasir, semakin digenggam akan semakin berkurang. Simpan dunia sebatas dlm genggaman, akhirat dlm hatimu.

#duniaohdunia
#perebutanpepesankosong
#ketenanganjiwa

Thursday, July 13, 2017

Adaptasi

hanya setahun saya bercokol di tempat baru bersama teman-teman baru. sekarang, saya kembali akan berada pada lingkungan baru dan teman-teman baru. entah mengapa, tantangan demi tantangan selalu datang silih berganti. di tempat lama, saya diputar dari satu bagian ke bagian lain dengan cepatnya. ketika sekarang ada di bagian a, tahun depan ada di bagian b, tarik lagi ke bagian a di tahun berikutnya, masuk lagi ke bagian c di tahun yang sama. semua sudah pada porsinya.
sekarangpun, saya masih di beberapa bagian yang beda-beda. Alloh sangat sayang sama saya, diberiNya berbagai macam tantangan dan rintangan untuk dipecahkan. semoga semuanya berkah, aamiiin.. Alloh berikan kekuatan, kesabaran, ketangguhan, bimbingan, dan bukakan jalan keluar untuk setiap kesulitan, aamiiin..

Tuesday, July 4, 2017

Pesan K.H. Achef Noor Mubarok


Halal bihalal menyisakan pesan yang sangat dalam. K.H. Achef Noor Mubarok dalam tausyiahnya menyampaikan 4 hal:
1. jika ingin baik, maka jangan punya niat buruk
2. jika ingin untung, maka jangan salah perhitungan antara kemampuan dan kemauan (besar pasak daripada tiang)
3. jika ingin bahagia, maka jangan lupa sama orang lain
4. jika ingin tenang, maka perbanyak sujud dzikir dan doa.
Keempat hal tersebut mewakili setiap unsur kehidupan. 4 hal yang membuat hidup lebih baik, lebih beruntung, lebih bahagia, dan lebih tenang.
Sungguh tidak ada yang lebih penting dalam hidup ini, selain keempat hal tersebut.
Semoga kita bisa mengamalkan keempat unsur tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari.
Wallohu'alam bishowab.

Monday, May 1, 2017

Review singkat 2 Mei 2017 di Unsil

hari ini, tanggal 2 mei 2017 merupakan hari pendidikan nasional. setiap orang bersiap untuk menyongsong pendidikan yang lebih baik (harusnya). nyatanya disini, di Universitas Siliwangi, pergolakan status PNS dan Yayasan Universitas Siliwangi masih bergerak panas. beberapa pemberitaan di Universitas Negeri Baru lainnya juga tidak kalah sengitnya. UPN Yogyakarta contohnya, mereka menyuarakan kepastian status pegawai yayasan dengan cara mogok kerja. semua pegawai masuk tetapi tidak melakukan pengajaran dan pelayanan. lain UPN lain pula Unsil. Unsil juga melakukan perlawanan kebijakan dengan cara membuka forum terbuka untuk semua civitas akademika. penyampaian pendapat dilakukan dalam kondisi santun dan tanpa ada pretensi apapun. setiap unsur mengemukakan unek-uneknya dan berhasil dijawab dengan lugas, tegas, dan jelas oleh Rektor.
Setiap masalah yang dikemukakan memuat banyak hal, diantaranya:
1. kejelasan status SDM eks-yayasan
2. pola pengelolaan sarana dan prasarana yang harus dievaluasi
3. pola kebijakan yang cenderung mendikotomikan pegawai non-PNS
4. kejelasan pelaksanaan absensi dengan menggunakan finger print
5. regulasi yang lebih tertata, tidak dilakukan pengambilan kebijakan secara sepihak. lakukan penetapan yang disertai sosialisasi selanjutnya diberlakukan.
6. penjelasan proses hukum eks-yayasan yang sudah pada tahap kasasi MK, diprediksi memiliki kemungkinan 50:50
7. penataan pegawai PNS, pola pembinaan karakter dan pelayanan yang berorientasi publik.
dan sebagainya dan sebagainya.
selebihnya diungkapkan perbandingan-perbandingan kondisi Unsil sebelum dan sesudah negeri.


Tuesday, January 24, 2017

Fun 4 Work

berat jika kau fikir semua hal itu berat. ringan jika kau fikir kalau semua hal itu ringan. ternyata apa yang kau rasa akan sebanding dengan apa yang ada dalam fikiran. fisik akan mengikuti psikis. begitu simpulan sederhana setelah melewati banyak hal akhir-akhir ini. pembicaraannya absurd karena tidak menerangkan secara jelas apa yang dimaksud, diwakilkan dengan kata 'sesuatu' dan 'hal'.
semakin padat pekerjaan, semakin besar himpitan, semakin mencoba untuk mencari celah untuk bisa keluar sementara, walau hanya sekedar window shopping atau jalan-jalan sekitar emperan kota.
menyenangkan jika dibuat menyenangkan, menyiksa jika dibuat terlalu serius dan menekan. apapun bisa dikondisikan dan dibuat menyenangkan. percaya tidak percaya, setiap orang akan hebat dimulai dari pikiran positif mengenai dirinya. mengutip sebuah quote "Impossible, the word itself says I'm possible" bahwa tidak ada yang tidak mungkin, jika diyakini bisa maka apapun bisa terjadi.
selamat bekerja kawan, hari ini akan sedikit hectic. meskipun tanpa pengawasan pimpinan, tapi target pekerjaan harus diselesaikan dengan sebaik-baiknya. lakukan yang terbaik hingga kebaikan itu akan kembali padamu, dari manapun, kapanpun, dan tidak perlu ditunggu, karena ikhlas itu bukan dikatakan tapi dilakukan.

Kembali ke Titik 0

Siang ini, saya membaca tulisan seorang guru (anggap saja begitu). Meskipun tidak pernah bertegur sapa dan beliau hanya mengenal saya sekali...