Wednesday, September 10, 2014

Hunting Guitar di Bandung

Perbincangan semalam sampai pukul 01.00 tidak terhenti begitu saja. katanya sebelum menikah, dia mau puas-puasin dulu belanja apapun yang dia pengen. dan yang paling dipengenin itu katanya beli gitar akustik. maklum, gitar Genta yang dibelinya hampir 14 tahun yang lalu sudah tidak memuaskan keinginannya untuk bermusik. perlu sedikit perbaikan katanya, senar gitar yang seharusnya nomor 10 atau 11 dia paksain pake 12 makanya penahan senar di bagian lubang gitarnya sudah sedikit terangkat. kondisi pemutar senarnya pun sudah mulai berkarat, membuat suara yang keluarpun kurang baik.
perburuan dimulai dari Tiga Negeri di jalan soka nomor 4. menurut para seniman buhun nya orang bandung, katanya di tiga negeri itulah perlengkapan musik yang paling komplit. adik saya hanya mencari gitar Genta dan Cort, jadi yang dia lihat hanya gitar dengan merk itu aja. dan di sana ternyata tidak ada yang sesuai keinginannya. beralih dari Tiga Negeri, kita melanjutkan perburuan ke showroom nya Genta di jalan Moh. Ramdan. dan ternyata hasilnya pun sama, katanya kok beda kualitasnya dengan gitarnya dulu. walhasil kita melanjutkan ke tempat perburuan selanjutnya yaitu di jalan Pungkur, nama tokonya Sumber Makmur. tapi sebelum sampai sana, kita coba selusuri jalan Dewi Sartika karena disana banyak toko musik di sepanjang jalannya. setelah masuk satu toko tidak memuaskan, masuk toko kedua pun sama, akhirnya kita memutuskan melanjutkan ke tempat yang sudah menjadi target semula. Di jalan dewi sartika itu tampaknya hanya menjual gitar dengan kisaran harga dibawah satu juta. sedangkan jenis gitar diatas satu juta  direferensikan ke tiga negeri, nada, dan sumber makmur.
sampailah kita di sumber makmur, nah disana, dia mulai bisa melihat ada sesuatu yang lain dari toko-toko sebelumnya. banyak merk yang tidak dikenalnya. mulailah dia mencoba gitar merk Lead dan merk satu lagi inisial Q tapi lupa namanya apa. katanya sih suaranya lebih bagus dibanding beberapa gitar yang sudah dicoba sebelumnya. tapi perburuan tidak sampai disitu karena masih ada sisa satu toko yang belum disambangi yaitu toko Nada jalan naripan. waktu buka tokonya itu tidak biasa, dari pukul 08.00-13.00 kemudian istirahat 13.00-16.00 lalu buka lagi pukul 16.00-20.00. tetapi karena waktu masih pukul 14 kami akhirnya memutuskan untuk melanjutkan perburuan ke Gramedia dan Braga Musik. tapi hasilnya masih nihil, di sana dia malah tidak menemukan apapun yang diinginkannya. kembali ke rencana semula, Nada musik. saya hanya mengambil beberapa foto penampakan beberapa toko saja. salah satunya gramedia.

saat itu waktu masih menunjukkan pukul 15 lebih, kami memutuskan untuk mencari ATM sembari menunggu buka toko. dan benar saja, ketika kami sampai di naripan ternyata kami terlalu cepat 10 menit. akhirnya kami memutuskan untuk menunggu. sampai kami mendapatkan pelayanan prima, kami hanya melihat lihat sembari mencoba beberapa. ada gitar Ibanez yang suaranya bagus dan ketika bertanya, pelayannya malah lama ngasih jawaban. tidak tahu menunggu apa tapi kami tidak dapat kepastian harganya akhirnya kami keluar toko dan kembali ke toko sebelumnya. karena katanya suara gitar Lead lebih enak daripada gitar yang dicobanya di toko itu.
perburuan kami hari itu diakhiri di toko sumber makmur. misi saya hari itu berarti selesai lah sudah. akhirnya kami kembali ke toko itu dan memilih gitar yang sudah di genjrang genjreng saat kunjungan sebelumnya. pemilik toko menjawab pertanyaan dengan ramah dan tampak sekali mengerti musik karena melihat tampilan komputernya dia sedang memainkan fruity loop. aplikasi untuk menggubah suara, apapun suaranya. kata kokonya katanya semakin lama gitar itu disimpan, suara akan semakin bagus karena jika kayunya bagus maka kayunya akan kering sempurna dan menambah keindahan suaranya. katanya juga, gitar itu sudah mengendap selama lima tahun. so, lima tahun cukup lama untuk membuat kayunya kering sempurna makanya suaranya jadi bagus dibanding gitar baru. setelah menentukan pilihan, koko ngasih kita gitar dee why australia dan suaranya... hmmm... merduuu bangett.. pas kita tanya harganya, ternyata 5 jeti bow.. pantesan mehong. tapi kita memang mencari harga gitar yang berkisar antara 2-3 juta. tidak lebih dari itu. nih penampakan toko dan saya saat mencoba gitarnya. :D

kegembiraan saya tidak hanya sampai disitu. setelah adik saya punya gitar baru, dengan secara otomatis berarti gitar lamanya akan berpindah tangan. horaayyyy... di kamar bisa genjrang genjreng. walaupun itu gitar udah lama, tapi suaranya masih merdu ko, hanya perlu diperbaiki dulu, dikencengin, dan di cat ulang. let see, berapa lama perbaikannya. mdh2an tidak lama. makasih my bro.. *mmuah mmuah
pa dokter yang satu ini sebentar lagi berubah status jadi engage. kita puas-puasin maen dulu yo... ciiiissss...

No comments:

Kembali ke Titik 0

Siang ini, saya membaca tulisan seorang guru (anggap saja begitu). Meskipun tidak pernah bertegur sapa dan beliau hanya mengenal saya sekali...