hanya setahun saya bercokol di tempat baru bersama teman-teman baru. sekarang, saya kembali akan berada pada lingkungan baru dan teman-teman baru. entah mengapa, tantangan demi tantangan selalu datang silih berganti. di tempat lama, saya diputar dari satu bagian ke bagian lain dengan cepatnya. ketika sekarang ada di bagian a, tahun depan ada di bagian b, tarik lagi ke bagian a di tahun berikutnya, masuk lagi ke bagian c di tahun yang sama. semua sudah pada porsinya.
sekarangpun, saya masih di beberapa bagian yang beda-beda. Alloh sangat sayang sama saya, diberiNya berbagai macam tantangan dan rintangan untuk dipecahkan. semoga semuanya berkah, aamiiin.. Alloh berikan kekuatan, kesabaran, ketangguhan, bimbingan, dan bukakan jalan keluar untuk setiap kesulitan, aamiiin..
Thursday, July 13, 2017
Tuesday, July 4, 2017
Pesan K.H. Achef Noor Mubarok
1. jika ingin baik, maka jangan punya niat buruk
2. jika ingin untung, maka jangan salah perhitungan antara kemampuan dan kemauan (besar pasak daripada tiang)
3. jika ingin bahagia, maka jangan lupa sama orang lain
4. jika ingin tenang, maka perbanyak sujud dzikir dan doa.
Keempat hal tersebut mewakili setiap unsur kehidupan. 4 hal yang membuat hidup lebih baik, lebih beruntung, lebih bahagia, dan lebih tenang.
Sungguh tidak ada yang lebih penting dalam hidup ini, selain keempat hal tersebut.
Semoga kita bisa mengamalkan keempat unsur tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari.
Wallohu'alam bishowab.
Monday, May 1, 2017
Review singkat 2 Mei 2017 di Unsil
hari ini, tanggal 2 mei 2017 merupakan hari pendidikan nasional. setiap orang bersiap untuk menyongsong pendidikan yang lebih baik (harusnya). nyatanya disini, di Universitas Siliwangi, pergolakan status PNS dan Yayasan Universitas Siliwangi masih bergerak panas. beberapa pemberitaan di Universitas Negeri Baru lainnya juga tidak kalah sengitnya. UPN Yogyakarta contohnya, mereka menyuarakan kepastian status pegawai yayasan dengan cara mogok kerja. semua pegawai masuk tetapi tidak melakukan pengajaran dan pelayanan. lain UPN lain pula Unsil. Unsil juga melakukan perlawanan kebijakan dengan cara membuka forum terbuka untuk semua civitas akademika. penyampaian pendapat dilakukan dalam kondisi santun dan tanpa ada pretensi apapun. setiap unsur mengemukakan unek-uneknya dan berhasil dijawab dengan lugas, tegas, dan jelas oleh Rektor.
Setiap masalah yang dikemukakan memuat banyak hal, diantaranya:
1. kejelasan status SDM eks-yayasan
2. pola pengelolaan sarana dan prasarana yang harus dievaluasi
3. pola kebijakan yang cenderung mendikotomikan pegawai non-PNS
4. kejelasan pelaksanaan absensi dengan menggunakan finger print
5. regulasi yang lebih tertata, tidak dilakukan pengambilan kebijakan secara sepihak. lakukan penetapan yang disertai sosialisasi selanjutnya diberlakukan.
6. penjelasan proses hukum eks-yayasan yang sudah pada tahap kasasi MK, diprediksi memiliki kemungkinan 50:50
7. penataan pegawai PNS, pola pembinaan karakter dan pelayanan yang berorientasi publik.
dan sebagainya dan sebagainya.
selebihnya diungkapkan perbandingan-perbandingan kondisi Unsil sebelum dan sesudah negeri.
Setiap masalah yang dikemukakan memuat banyak hal, diantaranya:
1. kejelasan status SDM eks-yayasan
2. pola pengelolaan sarana dan prasarana yang harus dievaluasi
3. pola kebijakan yang cenderung mendikotomikan pegawai non-PNS
4. kejelasan pelaksanaan absensi dengan menggunakan finger print
5. regulasi yang lebih tertata, tidak dilakukan pengambilan kebijakan secara sepihak. lakukan penetapan yang disertai sosialisasi selanjutnya diberlakukan.
6. penjelasan proses hukum eks-yayasan yang sudah pada tahap kasasi MK, diprediksi memiliki kemungkinan 50:50
7. penataan pegawai PNS, pola pembinaan karakter dan pelayanan yang berorientasi publik.
dan sebagainya dan sebagainya.
selebihnya diungkapkan perbandingan-perbandingan kondisi Unsil sebelum dan sesudah negeri.
Tuesday, January 24, 2017
Fun 4 Work
berat jika kau fikir semua hal itu berat. ringan jika kau fikir kalau semua hal itu ringan. ternyata apa yang kau rasa akan sebanding dengan apa yang ada dalam fikiran. fisik akan mengikuti psikis. begitu simpulan sederhana setelah melewati banyak hal akhir-akhir ini. pembicaraannya absurd karena tidak menerangkan secara jelas apa yang dimaksud, diwakilkan dengan kata 'sesuatu' dan 'hal'.
semakin padat pekerjaan, semakin besar himpitan, semakin mencoba untuk mencari celah untuk bisa keluar sementara, walau hanya sekedar window shopping atau jalan-jalan sekitar emperan kota.
menyenangkan jika dibuat menyenangkan, menyiksa jika dibuat terlalu serius dan menekan. apapun bisa dikondisikan dan dibuat menyenangkan. percaya tidak percaya, setiap orang akan hebat dimulai dari pikiran positif mengenai dirinya. mengutip sebuah quote "Impossible, the word itself says I'm possible" bahwa tidak ada yang tidak mungkin, jika diyakini bisa maka apapun bisa terjadi.
selamat bekerja kawan, hari ini akan sedikit hectic. meskipun tanpa pengawasan pimpinan, tapi target pekerjaan harus diselesaikan dengan sebaik-baiknya. lakukan yang terbaik hingga kebaikan itu akan kembali padamu, dari manapun, kapanpun, dan tidak perlu ditunggu, karena ikhlas itu bukan dikatakan tapi dilakukan.
semakin padat pekerjaan, semakin besar himpitan, semakin mencoba untuk mencari celah untuk bisa keluar sementara, walau hanya sekedar window shopping atau jalan-jalan sekitar emperan kota.
menyenangkan jika dibuat menyenangkan, menyiksa jika dibuat terlalu serius dan menekan. apapun bisa dikondisikan dan dibuat menyenangkan. percaya tidak percaya, setiap orang akan hebat dimulai dari pikiran positif mengenai dirinya. mengutip sebuah quote "Impossible, the word itself says I'm possible" bahwa tidak ada yang tidak mungkin, jika diyakini bisa maka apapun bisa terjadi.
selamat bekerja kawan, hari ini akan sedikit hectic. meskipun tanpa pengawasan pimpinan, tapi target pekerjaan harus diselesaikan dengan sebaik-baiknya. lakukan yang terbaik hingga kebaikan itu akan kembali padamu, dari manapun, kapanpun, dan tidak perlu ditunggu, karena ikhlas itu bukan dikatakan tapi dilakukan.
Sunday, December 18, 2016
Singkat saja, geram.. titik.
saya dikejutkan oleh banyak hal akhir-akhir ini. bagaimana bisa orang memilih universitas ini sebagai the one and only choice they ever had. kondisi ruang kelas yang seadanya, lorong kuliah yang tidak beraturan, orang duduk dimana saja dengan tata letak kursi yang asal letak saja, taman hanya gundukan pohon yang tumbuh dimana saja mereka mau, ramat lancah di lorong-lorong kelas, benar-benar tampak seadanya.
gerah memang gerah melihat kondisi universitas ini. sekian lama berdiri hanya berdiri saja tanpa terlihat pemeliharaan yang memadai. bagaimana bisa???? Omigot..
gerah memang gerah melihat kondisi universitas ini. sekian lama berdiri hanya berdiri saja tanpa terlihat pemeliharaan yang memadai. bagaimana bisa???? Omigot..
Thursday, November 17, 2016
Today is Friday dibaca freeday
Sehari dalam seminggu bkn hal yg berlebihan kalo mencuri satu jam kerja saja utk olahraga. Hanya sekedar melepas penat dan menyimpan beban d pundak melalui gerakan sederhana berjalan kaki mengitari taman. Membiasakan gaya hidup sehat, olahraga teratur, makan makanan bergizi, atur pola tidur seimbang, dan Isi kegiatan dengan segala hal positif. Mungkin itu hanya sekedar list yang mudah terurai tapi sulit terimplementasi. Sehari ini hanya cukup sekian, bebas berekspresi melalui olahraga. Menunggu freeday yang lain d hari jumat lainnya.
- Posted using BlogPress from my iPad
Tuesday, November 15, 2016
Hanya Bualan di Siang Hari
hari ini hanya mau kerja yang ga usah mikir...
pas sampe kantor saja sudah terbersitnya begitu. memang tidak ada targetan apa-apa hari ini, cukup hanya men-scan dokumen ULP saja tampaknya bakal menyita waktu seharian.
padahal list pekerjaan sudah berjajar, tak ubahnya kereta api dengan asap lokomotif nya yang membungbung tinggi ke udara.
setelah sekian lama menghilang, tiba-tiba muncul, uring-uringan pula.
hay hay epiribadi.. hari ini tanggal 16 November 2016, tepat 5 bulan menjadi penghuni Unsil dan mengubah domisili menjadi Tasikmalaya. hal yang diimpikan akhirnya terwujud. menjadi full mommy kerja dan full wife, 7 hari dalam seminggu, 30/31 hari dalam sebulan. menghilangkan istilah PJKA, pulang jumat kembali ahad, walaupun biasanya kembali senin.
lingkungan baru dengan budaya kerja baru, orang-orang baru, dan pimpinan baru. banyak hal yang perlu disesuaikan, jika dulu banyak stigma negatif yang ditujukan pada orang daerah, sekarang saya membuktikan sendiri dengan hidup berdampingan bersama orang-orang yang (dulu) orang bicarakan. kalau dulu saya hanya berhadapan dengan pribadi yang hedonis yang tidak hedonis. (bingung kan? bagaimana bisa hedonis tapi tidak hedonis) banyak yang berasumsi bahwa harta dan kekayaan adalah ukuran keberhasilan seseorang. plus penampilan juga menunjukkan strata seseorang. semua usapan atau hiasan yang ditampilkan akan berimbas pada bentuk pengakuan dan penerimaan orang lain terhadap orang yang bersangkutan. padahal di kota sana, orang dengan dandanan yang berlebihan malah akan dipandang sebelah mata. asumsinya bahwa timbangan antara riasan dan kepintaran tidak berada pada titik seimbang. riasan yang berlebihan berbanding terbalik dengan kepandaiannya, begitupun sebaliknya. mestipun stigma itupun tidak sepenuhnya benar. buktinya masih banyak yang cantik (riasan) tetapi juga pintar. tetapi disini, pola riasan itu tampak serupa meskipun tak sama. pola masyarakatnya pun sesuai dengan anggapan yang sudah dibangun sebelumnya. keberhasilan seseorang dipandang dari apa yang dibawa, apa yang dipakai, dan siapa dia dari keluarga mana.
rasanya jengah sekali melihat fenomena seperti ini, seakan orang miskin dan bukan dari keluarga terpandang tidak memiliki kesempatan yang sama dengan mereka yang sudah memiliki support dari silsilahnya.
saya punya harapan besar pada pengembangan universitas siliwangi ini, PTNB yang membuat kualitas mahasiswanya lebih baik, pengajarnya lebih baik, pegawainya lebih baik, dan pengembangan masyarakatnya pun secara otomatis meningkat.
pas sampe kantor saja sudah terbersitnya begitu. memang tidak ada targetan apa-apa hari ini, cukup hanya men-scan dokumen ULP saja tampaknya bakal menyita waktu seharian.
padahal list pekerjaan sudah berjajar, tak ubahnya kereta api dengan asap lokomotif nya yang membungbung tinggi ke udara.
setelah sekian lama menghilang, tiba-tiba muncul, uring-uringan pula.
hay hay epiribadi.. hari ini tanggal 16 November 2016, tepat 5 bulan menjadi penghuni Unsil dan mengubah domisili menjadi Tasikmalaya. hal yang diimpikan akhirnya terwujud. menjadi full mommy kerja dan full wife, 7 hari dalam seminggu, 30/31 hari dalam sebulan. menghilangkan istilah PJKA, pulang jumat kembali ahad, walaupun biasanya kembali senin.
lingkungan baru dengan budaya kerja baru, orang-orang baru, dan pimpinan baru. banyak hal yang perlu disesuaikan, jika dulu banyak stigma negatif yang ditujukan pada orang daerah, sekarang saya membuktikan sendiri dengan hidup berdampingan bersama orang-orang yang (dulu) orang bicarakan. kalau dulu saya hanya berhadapan dengan pribadi yang hedonis yang tidak hedonis. (bingung kan? bagaimana bisa hedonis tapi tidak hedonis) banyak yang berasumsi bahwa harta dan kekayaan adalah ukuran keberhasilan seseorang. plus penampilan juga menunjukkan strata seseorang. semua usapan atau hiasan yang ditampilkan akan berimbas pada bentuk pengakuan dan penerimaan orang lain terhadap orang yang bersangkutan. padahal di kota sana, orang dengan dandanan yang berlebihan malah akan dipandang sebelah mata. asumsinya bahwa timbangan antara riasan dan kepintaran tidak berada pada titik seimbang. riasan yang berlebihan berbanding terbalik dengan kepandaiannya, begitupun sebaliknya. mestipun stigma itupun tidak sepenuhnya benar. buktinya masih banyak yang cantik (riasan) tetapi juga pintar. tetapi disini, pola riasan itu tampak serupa meskipun tak sama. pola masyarakatnya pun sesuai dengan anggapan yang sudah dibangun sebelumnya. keberhasilan seseorang dipandang dari apa yang dibawa, apa yang dipakai, dan siapa dia dari keluarga mana.
rasanya jengah sekali melihat fenomena seperti ini, seakan orang miskin dan bukan dari keluarga terpandang tidak memiliki kesempatan yang sama dengan mereka yang sudah memiliki support dari silsilahnya.
saya punya harapan besar pada pengembangan universitas siliwangi ini, PTNB yang membuat kualitas mahasiswanya lebih baik, pengajarnya lebih baik, pegawainya lebih baik, dan pengembangan masyarakatnya pun secara otomatis meningkat.
Thursday, October 6, 2016
Lain dulu lain sekarang
setelah sekian lama absen dari peradaban, akhirnya daku muncul lagiii *taraaaa tring tring. muncul dengan kondisi menggembirakan, karena sekarang posisi sudah kembali ke homebase dan berkumpul bersama keluarga tercinta.
lain dulu lain sekarang, lain UPT lain universitas. jika dirunut dari awal, posisi sekarang jauh dari sisi ideal. sebuah rumah kosong yang masih perlu kursi, meja, kamar tidur, kamar mandi, dan lain sebagainya. bisa dibayangkan, kursi dibeli dengan uang, diproses lewat pengrajin, didekorasi dan ditempatkan sesuai dengan porsi ruangan? begitulah posisi unsil saat ini. rangka sudah terbentuk, dinding masih butuh pelitur, hanya tangga yang sudah beroperasi dan siap berfungsi sebagaimana mestinya.
waktu berputar dengan cepat, 3 bulan sudah berlalu tanpa bisa dihentikan. masih nempel di ingatan, setiap harinya hanya bersisa 5 jam untuk tidur tanpa bisa merasakan apa yang sudah dilalui. sekarang kaki sudah menginjak tanah dan bisa merasakan apa yang terjadi saat ini, realtime.
satu step sudah terlewati, step step yang lain masih menunggu. tidak ada yang mudah dan gratis, semua harus diperjuangkan mba bro..
yu mari... selamat menempuh hidup baru, semoga berkah semua proses dan hasilnya, aamiiin...
lain dulu lain sekarang, lain UPT lain universitas. jika dirunut dari awal, posisi sekarang jauh dari sisi ideal. sebuah rumah kosong yang masih perlu kursi, meja, kamar tidur, kamar mandi, dan lain sebagainya. bisa dibayangkan, kursi dibeli dengan uang, diproses lewat pengrajin, didekorasi dan ditempatkan sesuai dengan porsi ruangan? begitulah posisi unsil saat ini. rangka sudah terbentuk, dinding masih butuh pelitur, hanya tangga yang sudah beroperasi dan siap berfungsi sebagaimana mestinya.
waktu berputar dengan cepat, 3 bulan sudah berlalu tanpa bisa dihentikan. masih nempel di ingatan, setiap harinya hanya bersisa 5 jam untuk tidur tanpa bisa merasakan apa yang sudah dilalui. sekarang kaki sudah menginjak tanah dan bisa merasakan apa yang terjadi saat ini, realtime.
satu step sudah terlewati, step step yang lain masih menunggu. tidak ada yang mudah dan gratis, semua harus diperjuangkan mba bro..
yu mari... selamat menempuh hidup baru, semoga berkah semua proses dan hasilnya, aamiiin...
Monday, November 10, 2014
Polemik itu Muncul Kembali
mengalami kegelisahan yang berulang, lagi dan lagi. surat permohonan pindah ternyata sudah ada jawaban, DITOLAK. satu kata tapi bermakna banyak sekali. seperti terbang tinggi bersama harapan yang melambung tapi tiba-tiba terhempas secara tiba-tiba dan kembali ke tanah. sakiiiit rasanya, merasakan harus kembali berjauhan dengan keluarga. rasanya pengen lari saja dan tidak kembali. ajuan untuk mengundurkan diri kembali dikemukakan kepada keluarga. ada yang mendukung tapi lebih banyak yang meminta bertahan dan bersabar. hati sudah terbagi dua, sebelah meminta beranjak, satu lagi meminta bertahan. suami mengajukan opsi jika ingin mengundurkan diri maka S3 harus sudah ditangan. katanya, S2 belum cukup untuk berdiri dan mengembangkan semua potensi yang ada di tempat kami. opsi yang membahagiakan sekaligus merisaukan. secara otomatis, jika itu dilakoni, maka kepentingan pribadi kembali dimunculkan. tidak ada kepentingan keluarga, tidak kepentingan yang lain. ini harus dibicarakan secara lebih serius dengan semua pihak.
ingin teriak sekencang-kencangnya dan memuntahkan semua keresahan yang membuncah. disini letak ujian kesabaran itu. rasanya berat sekali. jika kau ingin melompat, mungkin kali ini saya sampai di lompatan kedua dan berharap segera sampai di lompatan ke sepuluh. berharap cerita sekarang menjadi memori yang cukup untuk dikenang. tapi nyatanya, saya masih disini dan masih bergelut dengan banyaknya polemik dalam diri dan keluarga.
saya yakin, tidak hanya saya yang pernah mengalami hal seperti ini. banyak diluar sanapun orang-orang mengalami hal serupa. berharap bertemu dengan mereka dan kita bisa saling menguatkan. setidaknya, bisa mengurangi beban yang ada di pundak.
Alloh punya skenario unik dibalik setiap kejadian. saya yakin, kuat itu bersumber dari hati dan pikiran. psikis akan menguatkan fisik. pengalaman serupa pernah terjadi sewaktu menyelesaikan tesis. dalam kondisi pasrah itulah sebenarnya, doa yang terkabulkan. mungkin belum muncul rasa ikhlas yang menjadi dasar untuk mendekatkan diri padaNya. bukan orang lain yang mengukur tapi diri sendiri yang paling mengetahui segalanya. dan satu lagi, doa orang tua dan suami adalah yang utama. semuanya pernah dibuktikan. jika satu saja bilang tidak, maka jangan harap semuanya bisa lancar. kedua elemen itu harus menjadi yang terkuat dan paling penting. ketika kita berdoa mohon diberi kekuatan, mungkin inilah jalan untuk menjadi kuat itu. saat saya sudah merasa terbiasa dengan semua kesulitan-kesulitan itu semoga suatu saat nanti saya menanggapi kebahagiaan dan kesulitan dengan biasa, seperti sesuatu yang sama. seperti makanan dan minuman yang masuk mulut, keduanya akan bercampur dalam perut dan tidak ditanggapi berlebihan toh keduanya juga masuk mulut dan hanya lewat. sesimple itu dan tidak ditanggapi berlebihan.
semoga Alloh selalu menuntun kita dan kita bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian, amiiiiin.. Alloh Maha Besar.
ingin teriak sekencang-kencangnya dan memuntahkan semua keresahan yang membuncah. disini letak ujian kesabaran itu. rasanya berat sekali. jika kau ingin melompat, mungkin kali ini saya sampai di lompatan kedua dan berharap segera sampai di lompatan ke sepuluh. berharap cerita sekarang menjadi memori yang cukup untuk dikenang. tapi nyatanya, saya masih disini dan masih bergelut dengan banyaknya polemik dalam diri dan keluarga.
saya yakin, tidak hanya saya yang pernah mengalami hal seperti ini. banyak diluar sanapun orang-orang mengalami hal serupa. berharap bertemu dengan mereka dan kita bisa saling menguatkan. setidaknya, bisa mengurangi beban yang ada di pundak.
Alloh punya skenario unik dibalik setiap kejadian. saya yakin, kuat itu bersumber dari hati dan pikiran. psikis akan menguatkan fisik. pengalaman serupa pernah terjadi sewaktu menyelesaikan tesis. dalam kondisi pasrah itulah sebenarnya, doa yang terkabulkan. mungkin belum muncul rasa ikhlas yang menjadi dasar untuk mendekatkan diri padaNya. bukan orang lain yang mengukur tapi diri sendiri yang paling mengetahui segalanya. dan satu lagi, doa orang tua dan suami adalah yang utama. semuanya pernah dibuktikan. jika satu saja bilang tidak, maka jangan harap semuanya bisa lancar. kedua elemen itu harus menjadi yang terkuat dan paling penting. ketika kita berdoa mohon diberi kekuatan, mungkin inilah jalan untuk menjadi kuat itu. saat saya sudah merasa terbiasa dengan semua kesulitan-kesulitan itu semoga suatu saat nanti saya menanggapi kebahagiaan dan kesulitan dengan biasa, seperti sesuatu yang sama. seperti makanan dan minuman yang masuk mulut, keduanya akan bercampur dalam perut dan tidak ditanggapi berlebihan toh keduanya juga masuk mulut dan hanya lewat. sesimple itu dan tidak ditanggapi berlebihan.
semoga Alloh selalu menuntun kita dan kita bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian, amiiiiin.. Alloh Maha Besar.
Thursday, October 16, 2014
Sebagai seorang anak, istri, dan ibu
Malam
ini, malam jumat tanggal 16 oktober, saya tersentuh dengan beberapa kejadian di
depan mata saya. Sampai-sampai saya tidak sanggup menengadah melihatnya
secara langsung. Alloh kembali mengingatkan saya akan arti sebuah
keluarga. Ketika saya makan untuk berbuka puasa pukul 8 malam di RM.
Laksana cimahi, saya diapit oleh satu keluarga yang terdiri dari tiga orang (anak kecil lelaki, lelaki
dewasa, dan seorang ibu paruh baya-saya rasa beliau adalah ibu lelaki
itu), dan dua orang pasutri. Saya mendengar lelaki dewasa yang bersama
ibunya terus menerus menawari makanan sembari sekali-kali berkelakar
"kenapa ibu makan sama ayam lagi ayam lagi". Ibunya cuma bilang "biarin
aja atuh". Lelaki dewasa itu terus
menawarkan beragam makanan dan minuman. Sempat si ibu bertanya, "apa
itu?" Sambil menunjuk minuman lelaki itu. "Jus alpukat bu, ibu mau? Biar
dipesankan" Si ibu hanya bilang "ngga ah". Tidak tahu
memang benar-benar tidak mau atau segan meminta. Satu hal yang saya
tangkap dari lelaki dewasa itu adalah tentang perhatian. Bukan masalah makanan dan minuman, si ibu hanya perlu perhatian meskipun hanya sebatas
tawaran-tawaran kecil. Dari cara si ibu bertanya dan
berbicara, saya bisa memastikan kalau si ibu merasa senang diajak makan dan tawaran-tawaran
sederhana itu menjadi pelengkap perhatian anaknya terhadapnya.
Beda lagi dengan dua orang pasutri disebelah kiri saya. Mereka makan hampir tanpa bersuara. Suaminya bersikap lembut terhadap istrinya. Dia menawarkan makanan dengan suara dan bahasa yang halus. Meskipun hanya sesekali bersuara, tapi dengan perkataan halus tampaknya mereka pasangan yang kompak. Jika satu berbicara, yang satu nya lagi menimpali dengan sedikit candaan. Mereka tertawa renyah berdua tanpa terdengar apa yang mereka bicarakan. Itu seperti tamparan kedua buat saya.
Beda lagi dengan dua orang pasutri disebelah kiri saya. Mereka makan hampir tanpa bersuara. Suaminya bersikap lembut terhadap istrinya. Dia menawarkan makanan dengan suara dan bahasa yang halus. Meskipun hanya sesekali bersuara, tapi dengan perkataan halus tampaknya mereka pasangan yang kompak. Jika satu berbicara, yang satu nya lagi menimpali dengan sedikit candaan. Mereka tertawa renyah berdua tanpa terdengar apa yang mereka bicarakan. Itu seperti tamparan kedua buat saya.
Lain lagi cerita ketiga. Ini
tentang ibu dan dua orang anaknya yang masih balita. Dari pakaian,
penampilan, dan cara mereka bicara, kemungkinan mereka adalah pengemis.
Satu anak digendong, diperkirakan usianya kurang lebih setahunan, satu
lagi sudah agak besar mungkin dua tahunan lebih. Si anak tidak berhenti
mengoceh dan si ibu hanya memperingatkan sesekali. Tapi dari beberapa
kalimatnya terdengar kata-kata kasar dari mulut ibunya. dan si ibu
sempat bertanya "tadi diapain sama nenek, kenapa menangis?" tidak
dijawab oleh anaknya. terbayang banyak hal mendengar percakapan itu karena kekerasan dan penganiayaan
pada anak sudah marak terjadi belakang ini. Semoga anak-anak itu bisa bahagia dan
tidak mengalami hal-hal seperti yang ada dalam berita-berita.
Coba hubungkan benang merah diantara cerita-cerita tadi. Bukankan ada hubungan klausal diantara ketiganya? Sama seperti status saya, sebagai seorang anak, ibu, dan istri. Melihat bagaimana anaknya memperlakukan ibunya, bagaimana suami menghargai istrinya, Bagaimana seorang ibu yang berusaha melindungi anak-anaknya. Bukankah itu semua juga kewajiban saya? Bukankan saya juga mempunyai tanggung jawab yang sama? Berbakti kepada orang tua, melayani suami, dan mendidik anak-anak. Tidak satu pun tanggung jawab itu terwujud. Saya masih belum sanggup membahagiakan orang tua, belum mampu melayani suami dengan baik, dan belum sepenuhnya mendidik anak-anak dengan baik. Jika saja penguasa-penguasa itu mengerti bagaimana kondisi itu tidak harus menemui jalan buntu. Jika saja mereka-mereka mempunyai paham yang sama bahwa keluarga diatas segalanya. Jika saja dan jika saja permohonan pindah saya segera dikabulkan. Kegelisahan itu mungkin akan beralih ke bentuk yang lain. Bentuk yang lebih besar dari hanya sekedar perhatian. Pemenuhan tanggung jawab itu akan terbayar lunas, walaupun saya masih menyisakan waktu diluar rumah untuk bekerja. Kali ini doa saya hanya itu Ya Rohman Ya Rohim. Berharap saat-saat berkumpul dengan keluarga semakin dekat. Amiiin.. Mohon bantuan untuk mengaminkan bagi yang membaca artikel ini.. Terima kasih.
Coba hubungkan benang merah diantara cerita-cerita tadi. Bukankan ada hubungan klausal diantara ketiganya? Sama seperti status saya, sebagai seorang anak, ibu, dan istri. Melihat bagaimana anaknya memperlakukan ibunya, bagaimana suami menghargai istrinya, Bagaimana seorang ibu yang berusaha melindungi anak-anaknya. Bukankah itu semua juga kewajiban saya? Bukankan saya juga mempunyai tanggung jawab yang sama? Berbakti kepada orang tua, melayani suami, dan mendidik anak-anak. Tidak satu pun tanggung jawab itu terwujud. Saya masih belum sanggup membahagiakan orang tua, belum mampu melayani suami dengan baik, dan belum sepenuhnya mendidik anak-anak dengan baik. Jika saja penguasa-penguasa itu mengerti bagaimana kondisi itu tidak harus menemui jalan buntu. Jika saja mereka-mereka mempunyai paham yang sama bahwa keluarga diatas segalanya. Jika saja dan jika saja permohonan pindah saya segera dikabulkan. Kegelisahan itu mungkin akan beralih ke bentuk yang lain. Bentuk yang lebih besar dari hanya sekedar perhatian. Pemenuhan tanggung jawab itu akan terbayar lunas, walaupun saya masih menyisakan waktu diluar rumah untuk bekerja. Kali ini doa saya hanya itu Ya Rohman Ya Rohim. Berharap saat-saat berkumpul dengan keluarga semakin dekat. Amiiin.. Mohon bantuan untuk mengaminkan bagi yang membaca artikel ini.. Terima kasih.
Tuesday, October 7, 2014
Taman Film Bandung
masih berkisar tentang taman-taman di bandung. tempat yang saya sambangi kali ini adalah taman film. lokasinya ada di sebelah taman jomblo, di bawah jembatan pasupati. jalan akses kesana bisa melalui baltos atau jalan tembus menuju cihampelas, di pinggir taman jomblo. seperti halnya taman-taman yang lain, taman film pun dipenuhi muda mudi, anak-anak, dan ibu-ibu yang sedang menikmati taman. hal yang menarik dari taman ini adalah keberadaan rumput sintetis yang bisa dipakai untuk berlari-lari dan tidur-tiduran. sepatu dan sandal dibuka, disimpan di sepanjang garis yang membatasi rumput sintetis itu.
taman film dibuka oleh walikota Bandung, biasa disebut dengan panggilan kang emil, pada tanggal 14 September 2014. Kang emil menggagas pembuatan taman-taman tematik sebagai sarana hiburan warga dan wisatawan, seperti yang diberitakan dalam http://nasional.news.viva.co.id.
Komunitas Film Bandung dan Dinas Pertamanan Kota Bandung ditunjuk sebagai pengelola taman film ini. warga Bandung bisa menyaksikan film dalam layar megatron besar dengan kualitas gambar dan suara standar bioskop. Kalau penasaran dengan penampakan tamannya, ini dia penampakannya.
taman film dibuka oleh walikota Bandung, biasa disebut dengan panggilan kang emil, pada tanggal 14 September 2014. Kang emil menggagas pembuatan taman-taman tematik sebagai sarana hiburan warga dan wisatawan, seperti yang diberitakan dalam http://nasional.news.viva.co.id.
Komunitas Film Bandung dan Dinas Pertamanan Kota Bandung ditunjuk sebagai pengelola taman film ini. warga Bandung bisa menyaksikan film dalam layar megatron besar dengan kualitas gambar dan suara standar bioskop. Kalau penasaran dengan penampakan tamannya, ini dia penampakannya.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Kembali ke Titik 0
Siang ini, saya membaca tulisan seorang guru (anggap saja begitu). Meskipun tidak pernah bertegur sapa dan beliau hanya mengenal saya sekali...
-
Seminar Internasional Bahasa Ibu 2014 dan launching majalah berbahasa sunda dan cirebon was done.. tidak menyisakan kegiatan lain sampai a...
-
Pagi ini dihujani perasaan yang serba aneh. keanehan itu bermula ketika aku membaca novel Kinanthi. Alur itu seakan masuk ke kehidupanku s...