Tuesday, November 21, 2017

Diary of 2017, 22nd Nov

Hari ini tanggal 22 Nopember 2017. Tak seperti biasanya, matahari muncul dengan sedikit malu-malu. Terang tapi tak seterang musim panas. Awan masih bergelayut di langit dan menghalangi matahari untuk bersinar. Tapi semangat seterang mentari, segagah matahari yang memiliki suhu panas 15 juta kelvin (lebay!!!) Nyatanya semangatnya cukup besar untuk menyelesaikan satu bagian SOP.
Seperti biasa, pukul 07.30 sudah duduk manis di meja kerja berukuran sekitar 170an x 75 an. Persisnya berapa saya pun tidak tahu karena tidak pernah mengukurnya secara langsung. Ritual pertama di meja kerja biasanya menyalakan komputer, buka chrome, ketik gmail atau facebook, buka joox atau youtube, pasang headset, lalu surfing. Ritual itu terbukti menaikkan mood di pagi hari. Hanya sekedar mendengar musik ringan, bersenandung lirih, mengetik diari, cukup ampuh membuat sisa hari itu lebih bersemangat dan produktif. Tidak percaya? coba sendiri.
Sudah bermain kata-kata dalam prosedur yang dituangkan, membuat anteng sendiri. Dengan bermodalkan semangat tinggi, akhirnya saya berhasil menyelesaikan satu bagian SOP yang tersendat-sendat akibat semangat yang naik-turun. Sama seperti matahari yang muncul-tenggelam sesuka hati.
Target penyelesaian prosedur bisa digenjot lagi. Bermodalkan semangat tadi itu, saya kembali menetapkan target pengerjaan. Semoga kali ini bisa selesai sesuai target. Karena tidak ada yang peduli sebenarnya, kecuali saya yang kerepotan mengendalikan sistem yang ada tanpa adanya prosedur yang jelas. Prosedur ini oleh saya untuk kita semua. Seperti semboyan sebuah koran nasional, dari kita oleh kita untuk kita. Hanya saya mengubah dari kita menjadi dari saya. Karena jelas, yang mengerjakannya hanya saya tanpa ada imbalan apapun dan paksaan siapapun dan bantuan siapapun. How superpowernya saya, kan kan kan!!! Ini bukan sombong, catat, hanya rasa kesal yang sedikit terobati dengan menuliskan setiap senti kekesalan dalam bentuk tulisan. Karna hanya tulisan yang dengan setia mendengar, menyimak, dan menuangkan secara leluasa apapun yang tak mampu diucapkan.
Besok, akan ada cerita lain dengan kondisi yang mungkin sama atau berbeda. C u tomorrow, semoga tidak padat pekerjaan jadi kita bisa ketemu hey tulir (tulisan irani).

Tuesday, November 7, 2017

Perebutan Pepesan Kosong

Hidup bukan hanya sekedar menghitung materi. Besar kecil materi hanya bersifat relatif. Berapa nilai yg bisa memuaskanmu hingga kau berhenti pada titik puas. Berapa besar pengorbanan untuk bisa membuatmu mendapatkan nilai materi yang cukup berdasarkan pemikiranmu. Semua sifatnya relatif. Bagaimana jika Tuhan sudah memberikan batasan nilai untuk pencapaianmu. Bagaimana kalau Tuhan menakdirkanmu menjadi orang dengan segala kesederhanaannya. Bukankah hidup lebih dari hanya sekedar hitungan nilai materi? Bagaimana dengan nilai berkah, bagaimana dengan hitungan sedekah, bagaimana dengan hitungan kesehatan dan ketenangan. Bukankah itu lebih besar nilainya dari hanya sekedar melihat recehan di tangan? Jiwamu lebih berharga dari apa yang bisa memberimu penghidupan dalam ragamu. Tanaman kebaikan menumbuhkan buah ranum dalam rentang waktu yg tdk sebentar. Tabungan kebaikan dan kebajikan sifatnya berlipat dan tidak akan hilang. Beda halnya dengan materi, sesuatu yg sifatnya fana akan menancap kuat dan tdk ada yg bisa mencabutnya. Nilai jiwa lebih berharga dr dunia yg bertebaran dimana2. Layaknya pasir, semakin digenggam akan semakin berkurang. Simpan dunia sebatas dlm genggaman, akhirat dlm hatimu.

#duniaohdunia
#perebutanpepesankosong
#ketenanganjiwa

Thursday, July 13, 2017

Adaptasi

hanya setahun saya bercokol di tempat baru bersama teman-teman baru. sekarang, saya kembali akan berada pada lingkungan baru dan teman-teman baru. entah mengapa, tantangan demi tantangan selalu datang silih berganti. di tempat lama, saya diputar dari satu bagian ke bagian lain dengan cepatnya. ketika sekarang ada di bagian a, tahun depan ada di bagian b, tarik lagi ke bagian a di tahun berikutnya, masuk lagi ke bagian c di tahun yang sama. semua sudah pada porsinya.
sekarangpun, saya masih di beberapa bagian yang beda-beda. Alloh sangat sayang sama saya, diberiNya berbagai macam tantangan dan rintangan untuk dipecahkan. semoga semuanya berkah, aamiiin.. Alloh berikan kekuatan, kesabaran, ketangguhan, bimbingan, dan bukakan jalan keluar untuk setiap kesulitan, aamiiin..

Tuesday, July 4, 2017

Pesan K.H. Achef Noor Mubarok


Halal bihalal menyisakan pesan yang sangat dalam. K.H. Achef Noor Mubarok dalam tausyiahnya menyampaikan 4 hal:
1. jika ingin baik, maka jangan punya niat buruk
2. jika ingin untung, maka jangan salah perhitungan antara kemampuan dan kemauan (besar pasak daripada tiang)
3. jika ingin bahagia, maka jangan lupa sama orang lain
4. jika ingin tenang, maka perbanyak sujud dzikir dan doa.
Keempat hal tersebut mewakili setiap unsur kehidupan. 4 hal yang membuat hidup lebih baik, lebih beruntung, lebih bahagia, dan lebih tenang.
Sungguh tidak ada yang lebih penting dalam hidup ini, selain keempat hal tersebut.
Semoga kita bisa mengamalkan keempat unsur tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari.
Wallohu'alam bishowab.

Monday, May 1, 2017

Review singkat 2 Mei 2017 di Unsil

hari ini, tanggal 2 mei 2017 merupakan hari pendidikan nasional. setiap orang bersiap untuk menyongsong pendidikan yang lebih baik (harusnya). nyatanya disini, di Universitas Siliwangi, pergolakan status PNS dan Yayasan Universitas Siliwangi masih bergerak panas. beberapa pemberitaan di Universitas Negeri Baru lainnya juga tidak kalah sengitnya. UPN Yogyakarta contohnya, mereka menyuarakan kepastian status pegawai yayasan dengan cara mogok kerja. semua pegawai masuk tetapi tidak melakukan pengajaran dan pelayanan. lain UPN lain pula Unsil. Unsil juga melakukan perlawanan kebijakan dengan cara membuka forum terbuka untuk semua civitas akademika. penyampaian pendapat dilakukan dalam kondisi santun dan tanpa ada pretensi apapun. setiap unsur mengemukakan unek-uneknya dan berhasil dijawab dengan lugas, tegas, dan jelas oleh Rektor.
Setiap masalah yang dikemukakan memuat banyak hal, diantaranya:
1. kejelasan status SDM eks-yayasan
2. pola pengelolaan sarana dan prasarana yang harus dievaluasi
3. pola kebijakan yang cenderung mendikotomikan pegawai non-PNS
4. kejelasan pelaksanaan absensi dengan menggunakan finger print
5. regulasi yang lebih tertata, tidak dilakukan pengambilan kebijakan secara sepihak. lakukan penetapan yang disertai sosialisasi selanjutnya diberlakukan.
6. penjelasan proses hukum eks-yayasan yang sudah pada tahap kasasi MK, diprediksi memiliki kemungkinan 50:50
7. penataan pegawai PNS, pola pembinaan karakter dan pelayanan yang berorientasi publik.
dan sebagainya dan sebagainya.
selebihnya diungkapkan perbandingan-perbandingan kondisi Unsil sebelum dan sesudah negeri.


Tuesday, January 24, 2017

Fun 4 Work

berat jika kau fikir semua hal itu berat. ringan jika kau fikir kalau semua hal itu ringan. ternyata apa yang kau rasa akan sebanding dengan apa yang ada dalam fikiran. fisik akan mengikuti psikis. begitu simpulan sederhana setelah melewati banyak hal akhir-akhir ini. pembicaraannya absurd karena tidak menerangkan secara jelas apa yang dimaksud, diwakilkan dengan kata 'sesuatu' dan 'hal'.
semakin padat pekerjaan, semakin besar himpitan, semakin mencoba untuk mencari celah untuk bisa keluar sementara, walau hanya sekedar window shopping atau jalan-jalan sekitar emperan kota.
menyenangkan jika dibuat menyenangkan, menyiksa jika dibuat terlalu serius dan menekan. apapun bisa dikondisikan dan dibuat menyenangkan. percaya tidak percaya, setiap orang akan hebat dimulai dari pikiran positif mengenai dirinya. mengutip sebuah quote "Impossible, the word itself says I'm possible" bahwa tidak ada yang tidak mungkin, jika diyakini bisa maka apapun bisa terjadi.
selamat bekerja kawan, hari ini akan sedikit hectic. meskipun tanpa pengawasan pimpinan, tapi target pekerjaan harus diselesaikan dengan sebaik-baiknya. lakukan yang terbaik hingga kebaikan itu akan kembali padamu, dari manapun, kapanpun, dan tidak perlu ditunggu, karena ikhlas itu bukan dikatakan tapi dilakukan.

Sunday, December 18, 2016

Singkat saja, geram.. titik.

saya dikejutkan oleh banyak hal akhir-akhir ini. bagaimana bisa orang memilih universitas ini sebagai the one and only choice they ever had. kondisi ruang kelas yang seadanya, lorong kuliah yang tidak beraturan, orang duduk dimana saja dengan tata letak kursi yang asal letak saja, taman hanya gundukan pohon yang tumbuh dimana saja mereka mau, ramat lancah di lorong-lorong kelas, benar-benar tampak seadanya.
gerah memang gerah melihat kondisi universitas ini. sekian lama berdiri hanya berdiri saja tanpa terlihat pemeliharaan yang memadai. bagaimana bisa???? Omigot..

Thursday, November 17, 2016

Today is Friday dibaca freeday


Sehari dalam seminggu bkn hal yg berlebihan kalo mencuri satu jam kerja saja utk olahraga. Hanya sekedar melepas penat dan menyimpan beban d pundak melalui gerakan sederhana berjalan kaki mengitari taman. Membiasakan gaya hidup sehat, olahraga teratur, makan makanan bergizi, atur pola tidur seimbang, dan Isi kegiatan dengan segala hal positif. Mungkin itu hanya sekedar list yang mudah terurai tapi sulit terimplementasi. Sehari ini hanya cukup sekian, bebas berekspresi melalui olahraga. Menunggu freeday yang lain d hari jumat lainnya.

- Posted using BlogPress from my iPad

Tuesday, November 15, 2016

Hanya Bualan di Siang Hari

hari ini hanya mau kerja yang ga usah mikir...
pas sampe kantor saja sudah terbersitnya begitu. memang tidak ada targetan apa-apa hari ini, cukup hanya men-scan dokumen ULP saja tampaknya bakal menyita waktu seharian.
padahal list pekerjaan sudah berjajar, tak ubahnya kereta api dengan asap lokomotif nya yang membungbung tinggi ke udara.
setelah sekian lama menghilang, tiba-tiba muncul, uring-uringan pula.
hay hay epiribadi..  hari ini tanggal 16 November 2016, tepat 5 bulan menjadi penghuni Unsil dan mengubah domisili menjadi Tasikmalaya. hal yang diimpikan akhirnya terwujud. menjadi full mommy kerja dan full wife, 7 hari dalam seminggu, 30/31 hari dalam sebulan. menghilangkan istilah PJKA, pulang jumat kembali ahad, walaupun biasanya kembali senin.
lingkungan baru dengan budaya kerja baru, orang-orang baru, dan pimpinan baru. banyak hal yang perlu disesuaikan, jika dulu banyak stigma negatif yang ditujukan pada orang daerah, sekarang saya membuktikan sendiri dengan hidup berdampingan bersama orang-orang yang (dulu) orang bicarakan.  kalau dulu saya hanya berhadapan dengan pribadi yang hedonis yang tidak hedonis. (bingung kan? bagaimana bisa hedonis tapi tidak hedonis) banyak yang berasumsi bahwa harta dan kekayaan adalah ukuran keberhasilan seseorang. plus penampilan juga menunjukkan strata seseorang.  semua usapan atau hiasan yang ditampilkan akan berimbas pada bentuk pengakuan dan penerimaan orang lain terhadap orang yang bersangkutan. padahal di kota sana, orang dengan dandanan yang berlebihan malah akan dipandang sebelah mata. asumsinya bahwa timbangan antara riasan dan kepintaran tidak berada pada titik seimbang. riasan yang berlebihan berbanding terbalik dengan kepandaiannya, begitupun sebaliknya. mestipun stigma itupun tidak sepenuhnya benar. buktinya masih banyak yang cantik (riasan) tetapi juga pintar. tetapi disini, pola riasan itu tampak serupa meskipun tak sama. pola masyarakatnya pun sesuai dengan anggapan yang sudah dibangun sebelumnya. keberhasilan seseorang dipandang dari apa yang dibawa, apa yang dipakai, dan siapa dia dari keluarga mana.
rasanya jengah sekali melihat fenomena seperti ini, seakan orang miskin dan bukan dari keluarga terpandang tidak memiliki kesempatan yang sama dengan mereka yang sudah memiliki support dari silsilahnya.
saya punya harapan besar pada pengembangan universitas siliwangi ini, PTNB yang membuat kualitas mahasiswanya lebih baik, pengajarnya lebih baik, pegawainya lebih baik, dan pengembangan masyarakatnya pun secara otomatis meningkat.

Thursday, October 6, 2016

Lain dulu lain sekarang

setelah sekian lama absen dari peradaban, akhirnya daku muncul lagiii  *taraaaa tring tring. muncul dengan kondisi menggembirakan, karena sekarang posisi sudah kembali ke homebase dan berkumpul bersama keluarga tercinta.
lain dulu lain sekarang, lain UPT lain universitas. jika dirunut dari awal, posisi sekarang jauh dari sisi ideal. sebuah rumah kosong yang masih perlu kursi, meja, kamar tidur, kamar mandi, dan lain sebagainya. bisa dibayangkan, kursi dibeli dengan uang, diproses lewat pengrajin, didekorasi dan ditempatkan sesuai dengan porsi ruangan? begitulah posisi unsil saat ini. rangka sudah terbentuk, dinding masih butuh pelitur, hanya tangga yang sudah beroperasi dan siap berfungsi sebagaimana mestinya.
waktu berputar dengan cepat, 3 bulan sudah berlalu tanpa bisa dihentikan. masih nempel di ingatan, setiap harinya hanya bersisa 5 jam untuk tidur tanpa bisa merasakan apa yang sudah dilalui. sekarang kaki sudah menginjak tanah dan bisa merasakan apa yang terjadi saat ini, realtime.
satu step sudah terlewati, step step yang lain masih menunggu. tidak ada yang mudah dan gratis, semua harus diperjuangkan mba bro..
yu mari... selamat menempuh hidup baru, semoga berkah semua proses dan hasilnya, aamiiin...

Monday, November 10, 2014

Polemik itu Muncul Kembali

mengalami kegelisahan yang berulang, lagi dan lagi. surat permohonan pindah ternyata sudah ada jawaban, DITOLAK. satu kata tapi bermakna banyak sekali. seperti terbang tinggi bersama harapan yang melambung tapi tiba-tiba terhempas secara tiba-tiba dan kembali ke tanah. sakiiiit rasanya, merasakan harus kembali berjauhan dengan keluarga. rasanya pengen lari saja dan tidak kembali. ajuan untuk mengundurkan diri kembali dikemukakan kepada keluarga. ada yang mendukung tapi lebih banyak yang meminta bertahan dan bersabar. hati sudah terbagi dua, sebelah meminta beranjak, satu lagi meminta bertahan. suami mengajukan opsi jika ingin mengundurkan diri maka S3 harus sudah ditangan. katanya, S2 belum cukup untuk berdiri dan mengembangkan semua potensi yang ada di tempat kami. opsi yang membahagiakan sekaligus merisaukan. secara otomatis, jika itu dilakoni, maka kepentingan pribadi kembali dimunculkan. tidak ada kepentingan keluarga, tidak kepentingan yang lain. ini harus dibicarakan secara lebih serius dengan semua pihak.
ingin teriak sekencang-kencangnya dan memuntahkan semua keresahan yang membuncah. disini letak ujian kesabaran itu. rasanya berat sekali. jika kau ingin melompat, mungkin kali ini saya sampai di lompatan kedua dan berharap segera sampai di lompatan ke sepuluh. berharap cerita sekarang menjadi memori yang cukup untuk dikenang. tapi nyatanya, saya masih disini dan masih bergelut dengan banyaknya polemik dalam diri dan keluarga.
saya yakin, tidak hanya saya yang pernah mengalami hal seperti ini. banyak diluar sanapun orang-orang mengalami hal serupa. berharap bertemu dengan mereka dan kita bisa saling menguatkan. setidaknya, bisa mengurangi beban yang ada di pundak.
Alloh punya skenario unik dibalik setiap kejadian. saya yakin, kuat itu bersumber dari hati dan pikiran. psikis akan menguatkan fisik. pengalaman serupa pernah terjadi sewaktu menyelesaikan tesis. dalam kondisi pasrah itulah sebenarnya, doa yang terkabulkan. mungkin belum muncul rasa ikhlas yang menjadi dasar untuk mendekatkan diri padaNya. bukan orang lain yang mengukur tapi diri sendiri yang paling mengetahui segalanya. dan satu lagi, doa orang tua dan suami adalah yang utama. semuanya pernah dibuktikan. jika satu saja bilang tidak, maka jangan harap semuanya bisa lancar. kedua elemen itu harus menjadi yang terkuat dan paling penting. ketika kita berdoa mohon diberi kekuatan, mungkin inilah jalan untuk menjadi kuat itu. saat saya sudah merasa terbiasa dengan semua kesulitan-kesulitan itu semoga suatu saat nanti saya menanggapi kebahagiaan dan kesulitan dengan biasa, seperti sesuatu yang sama. seperti makanan dan minuman yang masuk mulut, keduanya akan bercampur dalam perut dan tidak ditanggapi berlebihan toh keduanya juga masuk mulut dan hanya lewat. sesimple itu dan tidak ditanggapi berlebihan.
semoga Alloh selalu menuntun kita dan kita bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian, amiiiiin..  Alloh Maha Besar.

Kembali ke Titik 0

Siang ini, saya membaca tulisan seorang guru (anggap saja begitu). Meskipun tidak pernah bertegur sapa dan beliau hanya mengenal saya sekali...