Tuesday, August 26, 2014

Mimpi punya peminjaman buku

Aku masih punya mimpi. ingin sekali punya perpustakaan kecil dimana anak-anak kecil keluar masuk buat sekedar membaca atau membuat peer bersama. aku juga ingin punya sisi komersilnya, peminjaman buku plus toko bukunya plus tempat nongkrong dan cafe kecil buat sekedar membeli camilan teman membaca. dan minggu kemarin aku utarakan maksud dan keinginanku sama suami, beliau dengan tanpa respon hanya menyimak dan tampak tertarik dengan ceritaku.
saya sudah menjadi penikmat peminjaman buku sejak SMP. waktu itu hanya tertarik buku-buku komik. selain gambar-gambarnya yang menarik, cerita dibaliknya juga membuat penasaran dan tak sabar menunggu kelanjutan ceritanya. sekali pinjam bisa sampai 10 buku bahkan lebih, dan itu selesai kurang dari 3 hari (batas maksimal peminjaman). omelan mamah kayanya sudah tidak mempan lagi deh. dianggap angin lalu dan besok nya masih mengulang lagi dan lagi. hihihi.. suka lucu kadang-kadang. beranjak SMA lalu kuliah, tidak lagi komik yang dicari tapi novel-novel dan buku-buku pembangun semangat. dan entah mengapa, tidak suka dengan buku-buku sejarah (kata suami itu lebih real daripada fiksi nya novel). tapi buatku, novel itu asik dan membuaikan. kita memang berbeda (suami dan saya), beliau senang action dan cerita-cerita real seperti sejarah sedangkan saya senang drama romantis dan novel-novel. jelas, kita berbeda. tapi keberagaman itu membuat kita bisa saling bercerita dan menganggap hebat satu sama lain karena cerita yang disampaikan berseberangan. beliau akan menyimak dengan seksama apa yang saya sampaikan, saya pun akan berlaku sama karena (sumpeh) gak suka baca yang kaya gitu kecuali beliau menceritakannya jadi saya tidak perlu membaca, hihihi...
kembali ke topik semula. yuuu... :D
ide itu muncul dari saya dan veni (teman karib kuliah). kita penggemar peminjaman buku, daftar ke berbagai tempat peminjaman. hanya sekedar membandingkan dan melihat koleksi-koleksinya. di satu waktu senggang kita biasanya berangan-angan untuk membuat peminjaman buku dengan beranda, cafe, dan toko bukunya. ide itu terlontar karena kekurangnyamanan kita kalau meminjam buku. biasanya kita hanya pinjam setelah itu pulang lalu baca buku di rumah. terbayang kalo kita bisa membaca di tempat dengan suasana yang asik dan nyaman. entah dia masih ingat mimpi-mimpi kita dulu atau enggak. tapi saya masih menyimpan itu karena sampai sekarang pun, saya masih langganan tempat peminjaman buku.

4 comments:

Unknown said...

Umiii.. Menyenangkan sekali bertemu orang yang juga suka datang ke tempat peminjaman :)

di masa kecil, aku adalah penggemar library! hampir tiap hari aku datang berjam-jam ke sana :)

Di tempatku, library sangat istimewa.. terbagi 3 area: anak-anak, remaja-dewasa, dan buku-buku khusus. Lengkap banget, Um.. dari komik, buku-buku cerita dalam negeri, luar negeri, majalah-majalah dari jaman jebot, novel-novel dalam n luar negeri, ensiklopedia, sampai album foto Lady Diana... yang sebagian koleksi library itu merupakan sumbangan bule-bule di sana.. sering banget pinjam buku dari sana, tapi aku lebih suka baca di tempat karena...

Ruangannya ber-AC, ada tempat baca di karpet dengan bantal besar yang nyaman, ada juga tempat duduk dengan meja.ruang untuk diskusi juga ada.. selalu diputar musik instrumental yang menghanyutkan..

sekarang library nya udah diubah jadi library cafe.. tapi cuma cafe dari bekas library, sedangkan buku2nya dipindahkan ke tempat lain.

Aku belum bisa move-on dari kenangan masa kecilku itu..

So, kalo suatu saat umi membuat tempat peminjaman buku yang cozy lengkap dengan cafe dan sebagainya... Insya Allah I promise you I will come to your place! :)

It's Me Irani said...

waaaah.. seneng denger nya.. ternyata senang library juga ya.. aku malah belum nemu tuh tempat yang seperti itu, makanya masih berkhayal punya tempat seperti itu. beruntung sekali bunda bisa merasakan library yang super komplit, ditambah koleksi nya hebat hebat, jadi tambah pintar pengunjungnya.
wah bener bun mo dateng? doakan ya bun, mudah2an bisa terwujud.. d tempatku orang masih segan datang ke tempat yang mewah (note: karena ada AC-ny) seperti itu. tapi orang-orang juga harus move-on (mencuri bahasanya bunda hihi) mencoba sesuatu hal yang baru.
semoga dream come true bund. *banyak doa dan usaha :D

Unknown said...

Library masa kecilku itu bernama Caltex Duri Library, Um.. :)

Iyah Umi.. Insya Allah aku akan datang! Excited bget denger Umi bikin tempat seperti itu. Kalo itu terwujud, aku ikut bangga loh :)

BTW, Dalam bayanganku, ketika umi berkata ingin buat tempat peminjaman yg ada cafenya, orang yg datang kudu yg sayang sama buku kan, kalo engga itu buku bisa ternoda kena makanan atau minuman.. Sedih bgt kan. (atau bisa jadi juga dijadikan tempat kongkow bagi orang2 yg pengen nggaya hehe -- ups awas hati2 bukunyaa..)

Jadi bagi orang yang sayang buku, tempat kayak apa juga didatangin demi bisa berkencan dg buku. Misalnya gramedia, surga bgt kan buat yg suka buku.. Tempatnya berkelas, tapi pengunjungnya selalu ramai. Padahal ke gramed kan harus punya uang utk beli. Sementara kalo ke peminjaman orang ga perlu punya bnyak modal buat menikmati buku2nya.. :)

Duh, udah terbayang aja nih sama aku tempatnya.. Ayo, Umiii.. Insya Allah pasti bisa! Aku selalu doain semoga tercapai yah. Aamiin.. Aamiin..

Semangaattt!! :)

It's Me Irani said...

excited jadinya..
perlu dipikirkan ulang tuh, bener sekali harus yang sayang sama buku.
tadi malem jadinya jalan ke tempat penyewaan buku tempo dulu sekalian nostalgia dan ternyata masih rame, tambah cozy, dan sudah ada cafe nya..
harus tambah semangat nih kerjanya biar bisa nabung buat bikin the dream library.
semangaat... *acungkan kepalan tangan

Kembali ke Titik 0

Siang ini, saya membaca tulisan seorang guru (anggap saja begitu). Meskipun tidak pernah bertegur sapa dan beliau hanya mengenal saya sekali...